Minggu, 17 November 2013

PENGEMBANGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN DOSEN KE MAHASISWA



1. Pengembangan Jiwa Kewirausahaan di Kalangan Dosen dan Mahasiswa
Pengembangan semangat kewirausahaan telah menjadi hal yang penting di masa depan. Kewirausahaan telah menjadi peran penting. Melalui kewirausahaan akan menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat. Hal ini terutama untuk mengembangkan orang. Artikel ini akan menjelaskan pengembangan kewirausahaan bagi mahasiswa dan kuliah. Mereka memiliki posisi peran strategis dalam pengembangan kewirausahaan sikap. Program kewirausahaan terutama dalam praktek-praktek kewirausahaan, di kewirausahaan pelatihan kerja mencari peluang bisnis melalui kegiatan dosen; menggunakan kerjasama industri kesepakatan. pengangguran menjadi masalah yang sangat serius.
Pengembangan Jiwa Kewirausahaan di Kalangan Dosen dan Mahasiswa
 
2. APA PENTINGNYA KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURSHIP)?
Kewirausahaan atau enterpreneurship pada mulanya merupakan konsep yang dikembangkan dalam tradisi sosiologi dan psikologi. Pada awal abad ke-18, Richard Cantillon, sarjana kelahiran Irlandia yang besar di Perancis, menyatakan bahwa entrepreneurship merupakan fungsi dari risk bearing. Satu abad berikutnya, Joseph Schumpeter memperkenalkan fungsi inovasi sebagai kekuatan hebat dalam enterpreneurship. Sejak itu, konsep entrepreneurship merupakan akumulasi dari fungsi keberanian menganggung risiko dan inovasi.
Enterpreneurship adalah suatu proses kreativitas dan inovasi yang mempunyai resiko tinggi untuk menghasilkan nilai tambah bagi produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan mendatangkan kemakmuran bagi wirausahawan. Kewirausahaan merupakan kemampuan melihat dan menilai peluang bisnis serta kemampuan mengoptimalkan sumberdaya dan mengambil tindakan dan risiko dalam rangka mesukseskan bisnisnya.
Berdasar definisi ini kewirausahaan itu dapat dipelajari oleh setiap individu yang mempunyai keinginan, dan tidak hanya didominasi individu yang berbakat saja. Kewirausahaan merupakan pilihan yang tepat bagi individu yang tertantang untuk menciptakan kerja, bukan mencari kerja.
 
Entrepreneur adalah mereka yang berani mewujudkan ide menjadi kenyataan. Menurut Joseph Schumpeter, Entrepeneur is a person who perceives an oppotunity and creates an organization to pursue it (Bygrave, 1994:2). Wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang, kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Berdasarkan pengertian tersebut, kepribadian seorang entrepreneur diidentifikasi oleh beberapa peneliti (Siswoyo, 2006) sebagai berikut.

• Desire for responsibility yaitu memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap usaha yang baru dirintisnya.
• Preference for moder-ate risk. Entrepreneur lebih memperhitungkan risiko. Entre-preneur melihat peluang bisnis berdasar pengetahuan, latar belakang, dan pe-ngalaman mereka.
• Confidence in their ability to succeed. Entrepreneur seringkali memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Sebuah studi yang digelar oleh National Federation of Inde-pendent Business (NFIB) mengemukakan sepertiga entrepreneur merasa memiliki peluang sukses sebesar 100%.
• Desire for immediate feedback. Entrepreneur ingin mengetahui bagaimana tanggapan oranglain tentang cara yang mereka sedang jalankan, dan untuk itu mereka senang sekali jika mendapat masukan dari or-ang lain.
• Highlevel of energy. Entrepreneur terkesan memiliki energi yang lebih besar dibandingkan dengan kebanyakan orang.
• Future orientation. Entrepreneur diberkahi kemampuan yang baik dalam melihat sebuah peluang.LI 2009 116
• Skill at organizing. Entrepreneur mempunyai kemampuan menempatkan orang sesuai bidang dan kemampuannya.
• Value of achievement over money. Dalam menjalankan bisnisnya, yang menjadi kekuatan utama entrepreneur adalah sebuah pencapaian kesuksesan, dan uang hanyalah sebuah simbol untuk menandakan sebuah pencapaian (PPM Manajemen, 2004).

3. BAGAIMANAKAH MASYARAKAT MEMANDANG KEWIRAUSAHAAN?
Kewirausahaan merupakan persoalan penting di dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang membangun. Kemajuan atau kemuduran ekonomi suatu bangsa ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok entrepreneur ini. Melalui kewirausahaan akan memunculkan banyak manfaat pada masyarakat. manfaat tersebut antara lain sebagai berikut:
• Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran.
• Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan, dan sebagainya.
• Menjadi pribadi unggul yang patut diteladani, karena sebagai seorang wirausaha yang terpuji, jujur, berani, hidup tidak merugikan orang lain.
• Memberi contoh bagaimana bekerja keras, tetapi tidak melupakan perintah-perintah agama, dekat dengan Tuhan.
• Selalu menghomati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha selalu menjaga dan membangun lingkungan.
• Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dalam bidang pembangunan sosial, sesuai dengan kemampuannya.
• Berusaha mendidik karyawan menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, dan tekun dalam menghadapi pekerjaan.
• Hidup tidak berfoya-foya dan tidak boros.
• Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun kebersihan lingkungan. Dari manfaat di atas, setidaknya terdapat dua besaran sumbangsih wirausaha terhadap pembangunan bangsa, antara lain sebagai berikut.
• Sebagai pengusaha: memberikan sumbangsih dalam melancarkan proses produksi, distribusi, dan konsumsi. Ikut mengatasi kesulitan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat.
menekuni bidang ini, dan berusaha mengalihkan
perhatian anak untuk menjadi pegawai negeri.

4. BAGAIMANA MENGEMBANGKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN DOSEN DAN MAHASISWA?
Program pengembangan jiwa kewirausahaan telah dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia pada bulan Juli 1995. Setelah itu diluncurkan berbagai program rintisan pengembangan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), KKN-Usaha dan Cooperative Education (Co-op) yang diluncurkan beberapa saat setelah pencanangan Presiden tersebut, telah banyak menghasilkan alumni yang terbukti lebih kompetitif di dunia kerja. Hasil-hasil karya invosi mahasiswa melalui PKM potensial tersebut ditindaklanjuti secara komersial menjadi sebuah embrio bisnis berbasis Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (Ipteks). Program rintisan yang telah diujicobakan di beberapa perguruan tinggi.

5. Karya Alternatif Mahasiswa
Dalam berwirausaha produk/komoditi yang diperdagangkan adalah inti dari denyut perdagangan itu sendiri. Setiap produk sejenis akan bersaing dalam kualitas yang meliputi unjuk kerja, keandalan (reliability) dan kekuatan (robustness) serta kemudahan pengoperasiannya (user friendly). Persaingan tersebut pada hakekatnya adalah persaingan teknologi yang diterapkan dalam kemasan yang menarik serta harga yang lebih murah sebagai hasil penelitian dan pengembangan. Melalui kegiatan Karya Alternatif Mahasiswa (KAM) para mahasiswa yang telah mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi dilatih dan didorong untuk menghasilkan suatu komoditi yang diperlukan masyarakat. Prinsip yang perlu ditekankan dalam hal ini adalah bahwa keterampilan menghasilkan produk harus dipadukan dengan pemahaman bisnis yang minimal telah dimiliki mahasiswa pesertanya. KAM diprioritaskan untuk diisi dengan aktivitas produktif mahasiswa yang berpola khusus, sebagai bagian integral dari kegiatan intra atau ekstra kurikuler mahasiswa dalam usaha untuk membekalinya dengan keterampilan menghasilkan produk dan pengetahuan tentang bisnis rintisan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar