TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA BAB 5
STRUKTUR PRODUKSI, DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN
Nama : Asep yoyo sunaryo
NPM : 21212205
Kelas : 1EB09
Struktur Produksi
Struktur produksi adalah
logika proses produksi, yang menyatakan hubungan antara beberapa
pekerjaan pembuatan komponen sampai menjadi produk akhir, yang
biasanya ditunjukkan dengan menggunakan skema. Struktur produksi nasional dapat
dilihat menurut lapangan usaha dan hasil produksi kegiatan ekonomi nasional.
Berdasarkan lapangan usaha struktur produksi nasional terdiri dari sebelas
lapangan usaha dan berdasarkan hasil produksi nasional terdiri dari 3 sektor,
yakni sektor primer, sekunder, dan tersier. Sejalan
dengan perkembangan pembangunan ekonomi struktur produksi suatu perekonomian
cenderung mengalami perubahan dari dominasi sektor primer menuju dominasi
sektor sekunder dan tersier. Perubahan struktur produksi dapat terjadi karena :
- Sifat
manusia dalam perilaku konsumsinya yang cenderung berubah dari konsumsi
barang barang pertanian menuju konsumsi lebih banyak barang-barang
industri
- Perubahan
teknologi yang terus-menerus, dan
- Semakin
meningkatnya keuntungan komparatif dalam memproduksi barang-barang
industri.
Struktur produksi nasional
pada awal tahun pembangunan jangka panjang ditandai oleh peranan sektor primer,
tersier, dan industri. Sejalan dengan semakin meningkatnya proses pembangunan
ekonomi maka pada akhir Pelita V atau kedua, struktur produksi nasional telah
bergeser dari dominasi sektor primer menuju sektor sekunder
Pendapatan Nasional
- Pengertian
Dari Pendapatan Nasional
Pendapatan
nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah
tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi
dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.
- Cara
Perhitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Produksi (GDP)
GDP (Gross Domestic
Product) atau Produksi Domestik Bruto adalah pendapatan nasional yang
nilainya dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh kegiatan produksi yang
dilakukan oleh semua pelaku/sektor ekonomi di wilayah Indonesia, dalam kurun
waktu tertentu.
- Cara
Perhitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pengeluaran (GNP)
Produk Nasional Bruto
(Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa
yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk
hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di
luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang
beroperasi di wilayah negara tersebut.
- Cara
Perhitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pendapatan (NI)
NI (National
Income) adalah pendapatan nasional yang nilainya didapat dengan cara
menjumlahkan semua hasil atau pendapatan yang diperolehsemua pelaku atau sektor
ekonomi di Indonesia dalam kurun waktu tertentu.
Rumus : NI = GNP –
Depresiasi – Pajak tidak langsung
NI = GDP – Depresiasi – Pajak tidak langsung
- Pendapatan
Naional Yang Dapat Dibelanjakan (Y Disposible)
Yang dimaksud dengan
pendapatan nasional (Y) disposible adalah pendapatan nasional yang
telah siap untuk dibelanjakan. Nilai Y disposible ini berasal dari NI (National
Income) setelah ditambah dengan pengeluaran pemerintah berupa transfer atau subsidi
dan kemudian dikurangi dengan pajak langsung yang ditetapkan
pemerintah. Jika ditulis dalam rumus, nilainya diperoleh dari :
Y disposible = NI + Tr –Tx langsung, dimana
Tr = Goverment
Transfer, subsidi pemerintah
Tx= Pajak Langsung
- Pendapatan
Nasional per Kapita
Pendapatan Nasional Per
Kapita yaitu Pendapatan Nasional dibagi dengan (GNP atau GDP) dengan
jumlah penduduk di suatu negara.
Distribusi Pendapatan Nasional & Kemiskinan
Masalah besar yang dihadapi
negara sedang berkembang adalah disparitas (ketimpangan) distribusi pendapatan
dan tingkat kemiskinan. Tidak meratanya distribusi pendapatan memicu terjadinya
ketimpangan pendapatan yang merupakan awal dari munculnya masalah kemiskinan.
Membiarkan kedua masalah tersebut berlarut-larut akan semakin memperparah
keadaan, dan tidak jarang dapat menimbulkan konsekuensi negatif terhadap
kondisi sosial dan politik.
Masalah kesenjangan
pendapatan dan kemiskinan tidak hanya dihadapi oleh negara sedang berkembang,
namun negara maju sekalipun tidak terlepas dari permasalahan ini. Perbedaannya
terletak pada proporsi atau besar kecilnya tingkat kesenjangan dan angka kemiskinan
yang terjadi, serta tingkat kesulitan mengatasinya yang dipengaruhi oleh luas
wilayah dan jumlah penduduk suatu negara. Semakin besar angka kemiskinan,
semakin tinggi pula tingkat kesulitan mengatasinya. Negara maju menunjukkan
tingkat kesenjangan pendapatan dan angka kemiskinan yang relative kecil
dibanding negara sedang berkembang, dan untuk mengatasinya tidak terlalu sulit
mengingat GDP dan GNP mereka relative tinggi. Walaupun demikian, masalah ini
bukan hanya menjadi masalah internal suatu negara, namun telah menjadi
permasalahan bagi dunia internasional.
Kemiskinan adalah keadaan
dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan ,
pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat
disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses
terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara
yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Adapun secara umum penyebab kemiskinan diantaranya:
1. Kemalasan.
2. Kebodohan
dan pemborosan.
3. Bencana
alam.
4. Kejahatan,
misalnya dirampok
5. Genetik
dan dikehendaki Tuhan, baik genetika orang tua, tempat lahir, kondisi orang tua
yang miskin
Pembangunan Ekonomi
Pembangunan
ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan
perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan
disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan
pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak
dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth);
pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan
ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud dengan
pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional .
Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi
peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi
merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara
pembangunan dan pertumbuhan adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih
bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan
tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih
bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat
perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai
sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan,
sosial dan teknik.
Selanjutnya pembangunan
ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita
penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat tiga elemen penting
yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.
Pemerataan pendapatan
Apakah yang dimaksud dengan pemerataan pendapatan (redistribusi pendapatan/distribution of income) merupakan usaha yang dilakukan oleh pemerintah agar pendapatan
masyarakat terbagi semerata mungkin diantara warga masyarakat. Pengertian
merata di sini tidak berarti bahwa semua warga
masyarakat pendapatannya dibuat sama, tetapi kesempatan
yang sama bagi setiap warga untuk memperoleh pendapatan.. Tujuannya adalah
agar tidak terjadi ketimpangan pendapatan dalam masyarakat sehingga dapat
menimbulkan keresahandan kecemburuan sosial yang pada akhirnya dapat mengganggu
stabilitas nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar