TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA BAB 3
Perkembangan Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia
Nama : Asep yoyo sunaryo
NPM : 21212205
Kelas : 1EB09
1. Strategi
Pembangunan
Sejarah perencanaan
pembangunan di Indonesia sejak tahun 1945 hingga kinimengalami berbagai
perkembangan sejalan dengan tingkat stabilitas politik dankeamanan. Artinya
faktor-faktor sosial politik ekonomi, perhitungan akurat yangtidak ambisius,
pengawasan yang kontinyu, pelaksanaan koordinasi dan singkronisasiyang baik,
serta pembiayaan yang memada, merupakan hal yang sangatmempengaruhi
keberhasilan pembangunan suatu negara.
Salah satu kendala pada
awal kemerdekaan adalah keterbatasan datal,sehingga pemerintah belum menyusun
perencanaan yang baik. Namun pemerntahIndonesia terus berupaya memperbaiki
perekonomian yang berantakan akibatpeperangan, pemberontakan dan reformasi
perpolitikan di Indonesia. Usaha-usahatersebut mulai tercermin mulai dari
pembentukan Panitia Pemikiran Siasat Ekonomisampai disusunnya Program
Pembangunan Nasional (Propenas).
a. Strategi
Pertumbuhan
Di dalam pemikiran
ini pertumbuhan ekonomi menjadi kriteria utama bagi pengukuran
keberhasilan pembangunan. Selanjutnya dianggap bahwa dengan pertumbuhan ekonomi
buah pembangunan akan dinikmati pula oleh si miskin melalui proses merambat ke
bawah (trickle down effect) atau melalui tindakan koreksi
pemerintah mendistribusikan hasil pembangunan. Bahkan tersirat pendapat bahwa
ketimpangan atau ketidakmerataan adalah merupakan semacam prasyarat atau
kondisi yang harus terjadi guna memungkinkan terciptanya pertumbuhan, yaitu
melalui proses akumulasi modal oleh lapisan kaya. Strategi ini disebut strategi
pertumbuhan. Inti
dari konsep strategi ini adalah :
- Strategi
pembangunan ekonomi suatu Negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal,
serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah, dan
memusatkan, sehingga dapat menimbulkan sfek pertumbuhan ekonomi.
- Selanjutnya
bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses
merambat ke bawah (trickle-down-effect), pendistribusian kembali.
- Jika
terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan, hal tersebut merupakan persyaratan
terciptanya pertumbuhan ekonomi.
- Kritik
paling keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan yang
terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.
b. Strategi
Pembangunan dengan Pemerataan
Inti dari konsep strategi
ini adalah dengan ditekankannya penignkatan pembangunan melalui teknik sosial
engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket
program terpadu.
c. Strategi
Ketergantungan
Teori ketergantungan muncul
dari pertemuan ahli-ahli ekonomi Amerika Latin pada tahun 1965 di Mexico City.
Menjelaskan dasar-dasar kemiskinan yang diderita oleh negara-negara sedang
berkembang, khususnya negara-negra Amerika Latin. Yang menarik dari teori
ketergantungan adalah munculnya istilah dualisme utara-selatan, desa-kota, corepriphery yang
pada dirinya mencerminkan adanya pemikiran pembangunan yang berwawasan ruang.
Pada tahun 1965 muncul
strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Konsep ini timbul
dikarenakan tidak sempurnanya strategi pertumbuhan dan strategi pembangunan
dengan pemerataan. Inti
dari konsep strategi ketergantungan adalah :
“Kemiskinan di
negara–negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara
tersebut dari pihak/negara lainnya. Oleh karena itu jika suatu negara ingin
terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi, negara tersebut harus
mengarahkan upaya pembangunan ekonominya pada usaha melepaskan diri dari
ketergantungandari pihak lain. Langkah yang dapat ditempuh diantaranya adalah
meningkatkan produksi nasional yang disertai dengan peningkatan kemampuan dalam
bidang produksi, lebih mencintai produk nasional.”
Teori ketergantungan ini
kemudian dikritik oleh Kothari dengan mengatakan “. . . . .teori ketergantungan
tersebut memang cukup relevan, namun sayangnya telah menjadi semacam dalih
terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun masyarakat sendiri
(selfdevelopment). Sebab selalu akan gampang sekali bagi kita untuk menumpahkan
semua kesalahan pada pihak luar yang memeras, sementara pemerasan yang terjadi
di dalam lingkungan masyarakat kita sendiri dibiarkan saja . . . . . “ (
Kothari dalam Ismid Hadad, 1980 ).
d. Strategi
yang Berwawasan Ruang
Pada argumentasi Myrdall
dan Hirschman terdapat dua istilah yaitu “back-wash effects” dan “spread
effects” .
“Back-wash Effects” adalah
kurang maju dan kurang mampunya daerah-daerah miskin untuk membangun dengan
cepat disebutkan pula oleh terdapatnya beberapa keadaan yang disebut Myrdall.
“spread effects” (pengaruh
menyebar), tetapi pada umumnya spread-effects yang terjadi
adalh jauh lebiih lemah dari back-wash effectsnya sehingga
secara keseluruhan pembangunan daerah yang lebih kaya akan memperlambat jalnnya
pembangunan di daerah miskin.
Perbedaan pandangan kedua
tokoh tersebut adalah bahwa Myrdall tidak percaya bahwa
keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai, sedangkan Hirschman percaya,
sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.
e. Strategi
Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasaran strategi ini adalah
menaggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan
oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan dikeluarkannya
dokumen: Employment, Growth, and Basic Needs : A One World Problem. ILO dengan
menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipengaruhi jika
pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran.
Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja,
peningkatan pemenuhan kebutuhan pokok dan sejenisnya.
2. Faktor-faktor
yang Memperngaruhi Strategi Pembangunan
Pada prinsipnya, pemilihan
strategi apa yang akan digunakan dalam proses pembangunan sangat dipengaruhi
oleh pertanyaan “Apa tujuan yang hendak dicapai?”
Jika tujuan yang hendak
dicapai adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi
ketergantungan-lah yang mungkin akan dicapai. Jika tujuan yang ingin dicapai
adalah pemerataan pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruang-lah yang
akan dipergunakan.
Perkembangan Ekonomi suatu
negara dapat dilihat dari perubahan-perubahan di dalam stabilitas atau
keseimbangannyan kapasitas perekonomian dalam jangka waktu yang lama. Ada
beberapa karakteristik perkembangan ekonomi modern yang
ditinjau dari interrelasi, yaitu:
- Tingginya
tingkat pengeluaran perkapita dengan meningkatnya produktifitas tenaga kerja
yang cepat
- Tingginya
tingkat penghasilan perkapita yang dapat mengubah tingginya tingkat konsumsi
perkapita
- Teknologi
yang maju guna merubah structural skala produk dan karakteristik unit usaha
ekonomi yang dicapai.
3. Strategi
Pembangunan Ekonomi Indonesia
Sebelum orde baru strategi
pembangunan di Indonesia secara teori telah diarahkan pada usaha pencapaian
laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun pada kenyataannya nampak adanya
kecendrungan lebih menitik beratkan pada tujuan-tujuan politik dan kurang
memperhatikan pembangunan ekonomi.
Sedangkan pada awal orde
baru, strategi pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada tindakan
pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha untuk
menekan laju inflasi yang sangat tinggi (hyper inflasi).
Dari keterangan pemerintah
yang ada, dapat sedikit disimpulkan bahwa strategi pembangunan di Indonesia
tidak mengenal perbedaan strategi yang ekstrem. Sebagai contoh selain strategi
pemerataan pembangunan, Indonesia tidak mengesampingkan strategi pertumbuhan
dan strategi yang berwawasan ruang (terbukti dengan dibaginya wilayah Indonesia
dengan berbagai wilayah pembangunan I, II, III dan seterusnya).
Strategi-strategi tersebut
kemudian dipertegas dengan ditetapkannya sasaran-sasaran dan titik berat setiap
Repelita, yakni :
REPELITA
I
|
Meletakkan
titik berat pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor
pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
|
REPELITA
II
|
Meletakkan
titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah
bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan landasan yang kuat bagi tahap
selanjutnya.
|
REPELITA
III
|
Meletakkan
titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan
industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi meletakkan landasan
yang kuat bagi tahap selanjutnya.
|
REPELITA
IV
|
Meletakkan
titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju
swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan
mesin-mesin industri sendiri, baik industri ringan yang akan terus
dikembangkan dalam Repelita-Repelita selanjutnya meletakkan landasan yang
kuat bagi tahap selanjutnya.
|
4. Perencanaan
Pembangunan
Perencanaan pembangunan sendiri
adalah upaya untuk mengantisipasi ketidakseimbangan yang terjadi yang bersifat
akumulatif, atau sebagai peran arahan bagi proses pembangunan untuk berjalan
menuju tujuan yang ingin dicapai sebagai tolak ukur keberhasilan proses
pembangunan.
Ciri perencanaan pembangunan :
Berisi upaya untuk mencapai
perkembangan ekonomi :
- Meningkatnya
pendapatan perkapita
- Merubah
struktur ekonomi
- Meningkatnya
kesempatan kerja bagi masyarakat
- Pemerataan
pembangunan
- Apapun
definisi perencanaan pembangunan, menurut Bintoro Tjikroamijojo.
a. Manfaat
Perencanaan Pembangunan
- Dengan
adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya
pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian
tujuan pembangunan.
- Dengan
perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa
pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan
prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan
risiko-risiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya ketidak
pastian dapat dibatasi seminim mungkin.
- Perencanaan
memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang
terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
- Dengan
perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan
dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
- Dengan
adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu
pengawasan dan evaluasi.
- Penggunaan
dan aloksi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien
dan efektif. Diusahakan dihindarinya keborosan-keborosan. Suatu usaha untuk
mencapai output/hasil secara maksimal daripada sumber-sumber yang tersedia.
- Dengan
perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang
terus-menerus dapat ditingkatkan.
- Dengan
perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.
- Adapun
rumusan tujuan kebijakan pembangunan dan target yang lebih spesifik untuk tujuan
pembangunan yaitu:
a) Pembanguna
sumber daya insani merupakan tujuan pertama kali dari kebijakan pembangunan.
b) Perluasan
produksi yang bermanfaat.
c) Perbaikan
kualitas hidup dengan memberikan prioritas pada 3 hal yakni terciptanya
lapangan kerja, sistem keamanan yang luas dan pembagian kekayaan dan pendapatan
yang merata.
d) Pembanguana
yang seimbang yakni harmonisasi antar daerah berbeda dalam satu Negara dan
antar sektor ekonomi.
e) Teknologi
baru yakni berkembangnya teknologi tepat guna yang sesuai kondisi dan aspirasi
negara.
f) Berkurangnya
ketergantungan pada dunia luar dan dengan semakin menyatunya kerjasama yang
solid dalam Negara.
b. Periode
Perencanaan Pembangunan
Dalam sejarah
perkembangannya, perencanaan pembangunan ekonomi di Indonesia dibagi dalam
beberapa periode, yakni :
Periode sebelum Orde baru, dibagi dalam
:
a) Periode
1945 – 1950
b) Periode
1951 – 1955
c) Periode
1956 – 1960
d) Periode
1961 – 1965
Sebelum
Perang Dunia II para ilmuwan kurang memperhatikan pembangunan ekonomi, karena
faktor-faktor sbb :
a) Masih
banyak negara sebagai negara jajahan
b) Kurang
adanya usaha dari tokoh masyarakat untuk membahas pembangunan
ekonomi. Lebih mementingkan usaha untuk meraih kemerdekaan dari
penjajah.
c) Para pakar
ekonomi lebih banyak menganalisis kegagalan ekonomi dan tingginya
tingkat pengangguran (depresi berat).
Pasca
Perang Dunia II (Th. 1942)
Banyak
negara memperoleh kemerdekaan (India, Pakistan, Phillipina, Korea &
Indonesia), perhatian terhadap pembangunan ekonomi mulai berkembang disebabkan
oleh :
a) Negara
jajahan yang memperoleh kemerdekaan
b) Berkembangnya
cita-cita negara yang baru merdeka untuk mengejar ketertinggalannya di bidang
ekonomi.
c) Adanya
keinginan dari negara maju untuk membantu negara berkembang dalam
mempercepat
Periode
setelah Orde baru, dibagi dalam :
a) Periode
1966 s/d 1958, Periode Stabilisasi dan Rehabilitasi
b) Periode
Repelita I : 1969/70 – 1973/74
c) Periode
Repelita II : 1974/75 – 1978/79
d) Periode
Repelita III : 1979/80 – 1983/84
e) Periode
Repelita IV : 1984/85 – 1988/89
f) Periode
Repelita V : 1989/90 – 1993/94
Referensi :
a) http://caturdewi.blogspot.com/2011/04/perkembangan-strategi-dan-perencanaan.html
b) http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/perkembangan-strategi-dan-perencanaan-pembangunan-ekonomi-indonesia/
c) http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab2-perkembangan_strategi_dan_perencanaan_pembangunan_ekonomi_indonesia.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar